Sabtu, 15 Oktober 2011

Berkenalan Dengan Biologi

BERKENALAN DENGAN BIOLOGI

Banyak diantara orang yang berpendapat bahwa belajar bologi membosankan karena merupakan pelajaran hafalan. Pendapat itu tentu saja keliru. Buku ini mencoba mengajak kamu dengan bimbingan gurumu untuk memahami bahwa Biologi adalah Ilmu pengetahuan alam yang perlu dipelajari dan diperlakukan sebagaimana mestinya. Lebih dari itu kita perlu menyadari juga kedudukan Biologi sebagai ilmu yang diperlukan bagi profesionalisme di Indonesia yag sifatnya agraris ini.

A. Pengertian Biologi dan Metode Belajar Biologi
Biologi atau Ilmu Hayat merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari makhluk hidup. Sebagai ilmu pengetahuan alam, biologi lahir dan berkembang melalui pengamatan dan eksperimen.
Di SMP kita sudah belajar biologi selama tiga tahun. Sesuai dengan sifat biologi sebagai ilmu pengetahuan alam, sudah barang tentu cara kita mempelajari dengan melalui pengamatan dan melaksanakan eksperimen. Pernahkah kamu melakukan pengamatan berbagai makhluk hidup ataupun kehidupannya ? apabila pernah, buatlah daftar makhluk hidup apa saja yang pernah kamu amati dan tentang apanya yang kamu amati. Gurumu akan memeriksa pekerjaan ini.
Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam telah lama lahir dan terus berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya obyek yang diamati serta semakin banyaknya hal yang perlu dieksperimenkan. Dari hasil pengamatan yang teliti dan pelaksanaan eksperimen yang semakin mwndalam, telah diperoleh puluhan bahkan ratusan penemuan tentang biologi. Akhirnya seorang ilmuwan tidak sanggup lagi mempelajari secara mendalam seluruh biologi sebagai satu obyek studi untuk dikuasai.
Seseorang hanya sanggup mendalami salah satu cabang biologi. Misalnya, seseorang hanya dapat mendalami bentuk luar (morfologi) makhluk hidup, ahli lain hanya mendalami alat – alat dalam (anatomi) makhluk hidup dengan cara membedah, sedang yang lain lebih menyenangi mendalami fungsi alat – alat tubuh (fisiologi atau ilmu faal). Bahkan sekarang, cabang – cabang biologi semakin terspesialisasi kearah yang amat khas seperti studi khusus tentang burung (ornitologi), tentang jasad renik (Mikrobiologi) dan masih banyak lagi. Cobalah kamu tuliskan cabang – cabang biologi selain yang disebutkan diatas.
Akhir – akhir ini para ahli telah menggabungkan biologi dengan teknologi, lahirlah bioteknologi, yaitu penggunaan proses biologi untuk penyediaan bahan – bahan dan jasa bagi manusia. Bahan – bahan di sini termasuk bahan kimia, makanan, bahan bakar dan obat – obatan, sedang jasa termasuk diantaranya pengolahan limbah dan pengendalian polusi.
Sebagaimana telah disebutkan dimuka bahwa untuk mempelajari biologi perlu melakukan pengamatan dan eksperimen. Observasi (pengamatan) merupakan kegiatan yang menggunakan alat indera untuk memperoleh kesan dari lingkungan disekitar kita. Jadi, pengamatan tidak hanya menggunakan mata.
Kalau mengamati hanya dengan mata, namanya melihat dan kesan yang diperoleh adalah : warna, wujud, bentuk, ukuran, mungkin jarak dan kecepatan suatu obyek yang dilihat. Mungkin kita perlu tahu berat benda, suhu, bau, rasanya, kasar – halusnya., bunyi atau suaranya dan sifat lainnya. Kesan – kesan tersebut tidak dapat kita peroleh hanya dengan mata saja. Kita perlu menggunakan alat indera lainnya.
Alat indera kita amat terbatas kemampuannya. Kita tidak dapat melihat jasad renik atau melihat benda yang amat jauh jaraknya dengan mata bugil.untuk dapat melihat jasad renik kita menggunakan mikroskop (micro = kecil, scopein = melihat) dan untuk dapat melihat benda yang amat jauh letaknya kita menggunakan teleskop (tele = jauh). Jadi kita memerlukan alat – alat untuk membantu kemampuan pengamatan kita.
Disamping kemampuan alat indera kita yang terbatas, kita juga memahami bahwa manusia bersifat subyektif (menurut pandangan atauy perasaan sendiri) dalam mengamati sesuatu. Contoh, seseorang merasa suatu minuman terlalu panas, sedangkan oleh temannya terasa cukup dingin. Oleh sebab itu, untuk dapat menyatakan sesuatu secara obyektif seperti misalnya berat beban digunkan neraca, sedangkan untuk dapat mengukur suhu benda secara obyektif digunakan termo meter.

B. Pemecahan Masalah Melalui Metode IPA
Eksperimen merupakn kegiatan melalui tata cara tertentu yang biasa dilakukan oleh ilmuwan, untuk menemukan jawaban suatu masalah. Hampir tidak ada dua orang ilmuawan yang menempuhpola cara yang persis sama dalam memecahkan suatu masalah. Namun pasti ada beberapa persamaan yang menjadi indicator (petunjuk) dalam melaksanakan cara atau metode yang ditempuh. Metode yang ditempuh itu adalah metode IPA.
Beberapa persamaan yang menjadi indicator dalam metode IPA adalah sebagai Berikut :
1. Menyadari Adanya Suatu Masalah
Bersama guru, kalian akan berlatih menjadi seorang ilmuwan yang akan melakukan eksperimen untuk memecahkan masalah yang timbul dari hasil pengamatan. Masalah itu dirumuskan kemudian dicari informasi lebih banyak (mengumpulkan fakta) yang bersangkut paut dengan masalah yang dihadapi.
Informasi yang tidak ada sangkut paut dengan masalahnya dikesampingkan, mulailah disusun jawaban sementara atau hipotesis.
2. Menguji Hipotesis
Untuk menguji apakah hipotesis benar, ilmuwan melakukan eksperimen.
a. Perencanaan
Sebelum melakukan eksperimen ilmuwan membuat perencanaan dan menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan itu didaftar agar tidak ada yang terlewat, dan tersedia sewaktu diperlukan.
b. Pelaksanaan Eksperimen
Pelaku eksperimen menyiapkan kondisi yang sama terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tindakan demikian disebut mengontrol variabel.
Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan, sedang kelompok kontrol tidak. Contoh perlakuan misalnya pemberian pupuk, pemberian cahaya dan lain sebagainya. Perlakuan yang ditentukan oleh pelaku eksperimen, disebut variable bebas sedang gejala yang timbul atau mengikuti perubahan sebagai akibat perlakuan disebut variable tak bebas.
c. Observasi dalam Eksperimen
Pelaku eksperimen tersebut mengamati dengan teliti perubahan atau gejala apa yang terjadi dalam percobaan. Pengamatannya terpusat pada gejala yang muntgkin timbul oleh perkecualian perlakuan.
Pelaku eksperimen meneliti lebih lanjut dengan meneruskan observasi dan mengumpulkan data lebih banyak.
d. Menjawab Masalah
Masalah atau pertanyaan yang hendak dijawab melalui eksperimen tersebut diatas dicari dan ditemukan dari analisis data yang diperoleh dalam eksperimen kemudian didiskusikan. Dalam diskusi tersebut dicari hubungan antara perlakuan dalam eksperimen dengan gejala atau hasilnya ; dengan kata lain dicari hubungan antara variable bebabas dan tak bebasnya. Untuk meyakinkan bahwa jawaban itu benar,ilmuwan perlu menguji sekali lagi jawaban itu melalui eksperimen.
e. Menguji Jawaban
Untuk menguji jawaban meyakinkan dan kebenarannya, perlu pengujian sekali lagi melalui percobaan di laboratorium. Pengujian ini dilakukan dengan kondisi dan perlakuan yang sama seperti semula, terutama dalam hal penentuan variable – variabelnya.
Sampai di sini kamu telah dapat memahami arti biologi sebagai IPA dan bagaimana seyogyanya belajar biologi. Biologi bukan sekedar pelajaran hafalan. Dalam bab – bab berikutnya, kamu akan diajak belajar biologi sesuai dengan sifat biologi sebagai ilmu pengetahuan alam.

C. Peranan Biologi
Kita telah membahas biologi sebagai disiplin ilmu. Dengan belajar biologi, diharapkan kalian dapat memanfaatkan pengetahuan biologi untuk kehidupan sehari – hari. Dengan belajar biologi sebagai IPA, diharapkan kamu dapat memiliki keterampian IPA dan bersikap ilmiah.
Seseorang yang memiliki dan mengamalkan pengetahuan biologi akan bersikap dan bertindak berbeda terhadap berbagai persoalan hidup dan kehidupan disbandingkan orang yang tidak memiliki pengetahuan biologi. Inilah peranan pertama dan utama biologi dalam kehidupan, yaitu membentuk manusia yang sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungannya. Ia menyadari kedudukannya sebagai salah satu makhluk di tengah – tengah makhluk lain.
Biologi telah menolong manusia di dunia ini dari berbagai malapetaka seperti wabah penyakit dan kelaparan. Dengan biologi para ilmuwan mengetahui bagaimana penyakit dapat menyebar dan menular sehingga memudahkan cara menanggulanginya dan memberantasnya. Pengetahuan biologi telah membuat manusia sadar perlunya memilih makanan yang baik bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuhnya, menginsyafkan manusia pada pentingnya olah raga sebagai upaya menjaga kesegaran dan kebugaran tubuh. Berbagai obat – obatan anti biotic serta obat anti infeksi, yang telah menyelamatkan jutaan manusia dari kematian ditemukan., juga melalui pengetahuan biologi.
Indonesia berdikari dalam mencukupi kebutuhan beras berkat pengetahuan biologi, baik dalam menemukan bibit unggil maupun cara menanam dan memeliharanya.
Pengetahuan biologi telah mengajarkan kepada kita bagaimana menjaga dan melestarikan flora dan fauna yang merupakan kekayaan alam Indonesia dan merupakan anugrah dari Tuhan Pencipta Alam Semesta yang tak ternilai harganya. Fauna dan flora dapat memberi kepada manusia ketentraman perasaan dan pikiran. Biologi memberi manusia pengetahuan tentang menjinakkan dan memelihara hewan dan tumbuhan liar sehingga dapat dimanfaatkan bagi kehidupan.
Dengan pengetahuan biologi, manusia dapat melestarikan penyediaan kebutuhan hidup yang pokok seperti karbihidrat, protein, lemak dan vitamin baik yang berasal dari hewan maupun dari tumbuhan. Tentu tak dapat diabaikan peranan biologi dalam penyediaan sandang dan papan.
Akhirnya kita juga dapat menyatakan peranan biologi sebagai pengetahuan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan disiplin ilmu yang lain seperti ilmu pertanian, peternakan, kedokteran, perikanan, kehutanan, kependudukan dan lingkungan hidup (KLH), dan lain sebagainya. Siapa saja yangin menguasai dan mendalami ilmu – ilmu ini harus belajar biologi.

D. Kedudukan Biologi dengan Ilmu – Ilmu Lain.
Dalam perkembangan lebih lanjut, ternyata biologi tidak berdiri sendiri. Biologi berkembang pesat dengan ditemukannya berbagai alat yang bekerja berdasarkan prinsip fisika, seperti mikroskop, alat – alat listrik, thermometer, alat elektronika, tabung sinar X, calorimeter, dan lain – lain.
Prinsip fisika banyak membantu menjelaskan gejala – gejala biologi. Gejala – gejala yang bersifat fisis seperti osmosis, disfusi, adsorbsi, absorbsi, imbibisi, kapilaritas, juga dapat terjadi dalam organisme hidup. Untuk dapat memahami peristiwa-peristiwa ini secara baik diperlukan pengertian fisika khusus, yaitu fisika hayat.
Peristiwa pencernaan dengan berbagai enzimnya, dapat dipahami melalui ilmu kimia. Bahan – bahan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak adalah bahan kimia hayati. Produksi dan fungsi hormone dapat dipahami secara mendalam bila kita memahami ilmu kimia. Peristiwa fotosintesis yang mendasar penyediaan makanan bagi semua makhluk hidup adalah peristiwa kimia.
Dengan bantuan fisika dan ilmu kimia, biologi makin berkembang kea rah tingkat molekuler dan lahirlah biologi molekuler. Babak ini dapat menyikap initi persoalan tentang sifat – sifat menurun (hereditas) dan lahirlah ilmu keturunan atau genetika.
Di tengah – tengah ilmu – ilmu alam yang lain, biologi dapat merupakan motivator bagi berkembangnya cabang IPA yangf lain, sementara itu biologi sendiri dapat melaju dengan memanfaatkan cabang IPA lainnya. Seperti telah dibicarakan dalam peranan biologi, biologi berkedudukan amat penting kaena merupakan ilmu yang mendasari berbagai ilmu terapan yang lain.
Indonesia yang terletak di daerah topis yang kaya akan flora dan fauna, memerlukan ahli – ahli biologi yang dapat mengelola kekayaan ala mini secara lestari.
Secara tidak langsung, biologi juga mempunyai kedudukan yang yang penting dalam ilmu sosial - ekonomi, geografi dan bahkan ilmu pertahanan


BIOLOGI SEBAGAI ILMU

Akal budi yang dimiliki manusia telah membuat manusia telah memiliki berbagai kelebihan dibandingkan makhluk lain di dunia ini. Dengan akal budinya, manusia dapat belajar dan menemukan serta mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan. Manusia telah berhasil mengangkat peradabannya dari zaman batu ke zaman modern seperti sekarang karena ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkannya.
Pada zaman purba manusia mungkin hanya mampu membuat dan menggunakan alat dari batu. Namun, sekarang manusia sudah dapat membuat berbagai peralatan canggih. Dahulu, untuk berkomunikasi jarak jauh, manusia menggunakan kentongan atau bunyi – bunyian lainnya. Bahkan, orang – orang Indian zaman dahulu berkomunikasi jarah jauh menggunakan asap. Namun, dengan ditemukannya telepon, sekarang manusia sudah dapat berkomunikasi jarak jauh dengan cepat dan tepat.
Berbagai disiplin ilmu pengetahuan telah berkembang dan memberi sumbangan terhadap perbaikan kualitas hidup manusia. Salah satunya adalah biologi, yaitu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Melalui biologi, manusia belajar mengenali dan memahami dirinya sendiri maupun makhluk hidup yang lain.

A. Ciri – Ciri Ilmu
Ilmu merupakan umpulan pengetahuan yang sistematis atau teratur mengenai suatu pokok persoalan. Ilmu lahir dari serangkaian aktivitasakal budi manusia yang berupa sekelompok pengetahuan yang tersesun secara sistematis. Suatu pengetahuan disebut ilmu apabila memenuhi syarat – syarat atau ciri – ciri tertentu. Sifat dan cirri suatu ilmu pengetahuan adalah memiliki obyek kajian, metode, bersifat sistematis, universal, obyektif, analitis dan verifikatif.

1. Ilmu Pengetahuan Memiliki Obyek Kajian
Setiap ilmu biasanya membatasi diri pada segi atau permasalahan tertentu. Matematika memiliki bidang kajian berupa angka – angka, fisika memiliki obyek kajian berupa benda mati, sedangkan biologi memiliki obyek kajian yang berupa makhluk hidup. Makhluk hidup yang dikaji dalam biologi adalah semua mkhluk hidup yang ada atau pernah ada di dunia ini, sedangkan makhluk hidup fiktif, seperti kuda terbang atau naga, tidak termasuk kajian bilogi.

2. Ilmu Pengetahuan Memiliki Metode
Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara asal – asalan, tetapi menggunakan cara atau metode tertentu. Dalam mempelajari obyeknya, biologi menggunakan metode ilmiah untuk untuk menemukan kebenaran. Metode ini telah baku dan dapat dilakukan oleh siapa pun. Pengetahuan yang dihasilkan dari metod yang baku ini diakui kebenarannya secara ilmiah.

3. Ilmu Pengetahuan Bersfat Sistematis
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang sisematis. Sistematis berarti berbagai keterangan maupun data yang menyusun sebuah pengetahuan harus memiliki ketergantungan dan teratur. Dalam pengetahuan tidak boleh terjadi adanya dua hala yang saling bertolak belakang. Sebagai contoh, dalam biologi, pengetahuan tentang sel akan mendukung pengetahuan tentang jaringan, organ, system organ dan individu. Begitu pula sebaliknya, tidak pernah bertolak belakang.

4. Ilmu Pengetahuan Bersifat Universal
Kenbenaran yang disampaikan dideskripsikan oleh ilmu harus berlaku secara umum. Dalam biologi, hukum – hukum atau kaidah yang ada juga berlaku universal. Misalnya saja, kaidah tentang reproduksi. Reproduksi secara seksual selalu didahului oleh adanya pertemuan antara sperma dan sel telur. Hal tersebut berlaku untuk semua jenis makhluk hidup.

5. Ilmu Pengetahuan Bersifat Obyektif
Sebuah ilmu harus dinyatakan secara jujur, yaitu menggambarkan keadaan apa adanya, atau mengandung pernyataan data yang sebenarnya sehingga sebuah ilmu harus bebas dari prasangka, kesukaan, atau kepentingan pribadi. Kalau sebuah ilmu tidak bersifat obyektif, ilmu tersebut tidak dapat berkembang apalagi dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.

6. Ilmu Pengetahuan bersifat Analitis
Kajian dari sebuah ilmu akan terbagi – bagi ke dalam beberapa bagian yang lebih rinci untuk memahamiberbagai hubungan, sifat, dan eranan dari bagian – bagian tersebut. Pembagian ini menyebabkan sebuah ilmu akan terbagi menjadi cabang – cabang ilmu yang kajiannya lebih spesifik. Biologi, misalnya, akan terbagi menjadi banyak cabang ilmu, seperti zoology, botani, genetika dan mikro biologi.

7. Ilmu Pengetahuan Bersifat Verifikatif
Ilmu dikembangkan manusia untuk menemukan suatu nilai luhur yang disebut kebenaran. Namun, kebenaran yang dihaslkan manusia bersifat tidak mutlak karenanya sering disebut kebenaran ilmiah. Sesuatu yang dianggap benar saat ini bias saja suatu saat nanti ternyata tidak benar setelah ditemukan bukti – bukti baru. Dahulu, teori Generatio Spontanea yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati diyakini merupakan suatu kebenaran. Namun, teori terbut dapat dugugurkan oleh Louis Pasteur melalui percobaannya sehingga yang sampai sekarang yang berlaku adalah teori Biogenesis.
Apakah biologi memenuhi syarat – syarat di atas untuk dapat disebut sebagai sebuah ilmu pengetahuan ? Dari uraian di atas, jelas terlihat bahwa biologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan.

B. Ruang Lingkup Biologi
Apa saja yang dipelajari dalam biologi ? Obyek yang menjadi kajian biologi sangat banyak, yaitu semua yang berkaitan dengan makhluk hidup, baik dalam tingkat molekul, sel jaringan, organ, system organ, individu, populasi, ekosistem, maupun tingkat bioma.
1. Tingkat Molekul
Kajian biologi pada tingkat molekul meliputi kajian mengenai berbagai jenis biomolekul yang neyusun tubuh makhluk hidup, diantaranya adalah protein, karbohidrat lemak asam nukleat, dan vitamin. Di situ dipelajari bagaimana molekul-molekul tersebut dibuat dan apa fungsi atau peranan dari berbagai jenis biomolekul tersebut dalam menunjang kehidupan suatu organisme. Dengan mempelajari biologi pada tingkat molekul, manusia dapat mengkaji lebih mendalam tentang kehidupan ini. Pengkajian biologi pada tahap molekul telah banyak menghasilkan pengetahuan mutakhir yang bermanfaat. Penelitian tentang gen misalnya, telah dapat menguak berbagai macam misteri penyakit sehingga dapat dilakukan pencegahan atau pengobatan berbagai macam peyakit tersebut.

2. Tingkat Sel
Sejak pertama kali ditemukan ole Robert Hooke, pengkajian tentang sel hingga saat ini telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Obyek dan persoalan biologi pada tingkat sel dipelajari dalam abang ilmu sitologi atau biologi sel. Kajian biologi pada tingkat sel meliputi, antara lain morfologi dan jenis – jenis sel, berbagai macam organella penyusun sel (misalnya, inti sel, mitokondaria, reticulum endoplasma, robosom, dan membrane sel) beserta fungsinya, fungsi berbagai macam sel, metabolisme yang terjadi di dalam sel, transportasi zat ke dalam dam keluar sel, serta cara sel bereproduksi atau membelah diri.




3. Tingkat Jaringan
Cabang biologi yang mempelajari jaringan disebut histologi. Kajian biologi pada tingakat jaringan meliputi, antara lain, berbagai macam jaringan (misalnya, jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan penyokong), fungsi berbagai macam jaringan, komponen – komponen penyusun jaringan, pembentukan dan perkembangan jaringan dari kultur jaringan, serta kelainan pada jaringan.

4. Tingkat Organ
Cabang biologi yang mempelajari organ disebut organologi. Kajian biologi pada tingkat organ meliputi asal – usul dan perkembangan organ, berbagai jenis organ (misalnya, mata, telinga, jantung, paru – paru, ginjal, dan lambung), fungsi berbagai macam organ komponen penyusun organ, kelainan yang terjadi pada organ, serta transplantasi organ.

5. Tingkat Sistem Organ
Berbagai kajian biologi pada tingkat system meliputi berbagai macam system (misalnya, system pencernaan, system peredaran darah, system gerak, system reproduksi dan system transportasi), fungsi dari berbagai system dalam mendudukung kehidupan, penyususn system (misalnya, system peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah dan darah), cara kerja system, serta kelainan – kelainan atau gangguan yang terjadi pada system.


6. Tingkat Individu
Seekor harimau, orang utan, burung emprit, atau sebatang padi merupakan individu. Obyek kajian biologi pada tingkat individu meliputi antara lain jenis – jenis organisme, kedudukan secara taksonomis, cara memperoleh makanan, cara bereproduksi, cara bergerak, cara mempertahankan diri, dan cara beradaptasi terhadap lingkungan.

7. Tingkat Populasi
Populasi merupakan sekelompok makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat dan pada waktu tertentu, misalnya sejumlah burung emprit di sawah atau harimau di cagar alam. Obyek kajian biologi pada tingkat populasi ini meliputi, antara lain perkembangan populasi, angka atau jumlahkelahiran (natalitas), angka atau jumlah kematian (mortalitas), perpindahan atau migrasi, kompetisi atau persaingan antar angota populasi dalam merebutkan pasangan, makanan atau tempat.
Tingkat Ekosistem
Sawah, sungai, danau, lading, kebun, atau kolam merupakan contoh suatu ekosistem. Di dalam ekosistem terdapat komponen biotik yang berupa makhluk hidup serta komponen abiotik yang berupa benda mati. Di dalam ekosistem terjadi interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Kajian biologi pada tingkat ekosistem ini meliputi berbagai jenis ekosistem, komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem, fungsi masing – masing komponen dalam ekosistem, hubungan timbale balik anatara makhluk hidup dan lingkungan, aliran energi, rantai makanan, serta jarring – jarring makan.

8. Tingkat Biom
Anda tentu pernah mendengar kata gurun, tundra, taiga, padang rumput, atau hutan tropis. Itu semua merupakan contoh dari biom yang ada di bumi ini. Biom memiliki wilayah yang jauh lebih luas dari pada ekosistem. Ciri khas dari biom adalah dipengaruhi oleh adanya iklim tertentu. Obyek kajian biologi pada tingkat biom meliputi berbagai macam biom yang ada di dunia, serta ciri – ciri iklim yang berpengaruh (misalnya, curah hujan, kelembaban, suhu, dan angina).

C. Cabang – Cabang Biologi
Ibarat sebatang pohon, biologi adalah pohon ilmu yang sangat besar yang memiliki cabang – cabang ilmu dan tiap cabang akan bercabang lagi menjadi anak cabang ilmu yang baru.


D. Manfaat dan Bahaya Mempelajari Biologi
Apakah manfaat mempelajari biologi ? telah diuraikan di depan bahwa obyek kajian biologi mengenai makhluk hidup sangat luas, mulai dari tingkat molekul sampai tingkat biom. Biologi juga telah berkenbang menjadi berbagai cabang ilmu yang kajiannya lebih mendalam. Dengan mempelajari makhluk hidup, termasuk dirinya sendiri, manusia akan dapat mengambil banyak manfaat, diantaranya adalah :
1. Memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Memiliki pengetahuan untuk pemanfaatan sumber daya alam hayati bagi pemenuhan kebutuhan manusia secara optimal
3. Memiliki pengetahuan untuk melakukan diversifikasi pemanfaatan sumber daya alam hayati
4. Memiliki pengetahuan untuk melakukan konservasi atau pelestarian sumber daya alam hayati agar tidak punah.
Kemajuan ilmu pengetahuan kadangkala memiliki sisi negative yang tidak diharapkan. Penemuan dinamit misalnya, oleh penemunya, dinamit ditujukan untuk meledakkan batu yang menghalangi pembuatan jalan atau trowongan. Akan tetapi dalam penggunaannya, seringkali dinamit justru membuat penderitaan manusia karena diledakkan di tempat yang tidak semestinya sehingga dapat membunuh manusia.
Demikian juga biologi. Sekarang, kemajuan biologi telah amat pesat. Melalui teknologi rekayasa genetika dapat dibuat berbagai jenis organisme dengan sifat – sifat unggul. Jika teknologi ini disalahgunakan, mungkin saja dihasilkan jenis – jenis organisme unggul tetapi berbahaya. Jika ini terjadi, berarti tujuan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia tidak akan tercapai, tetapi justru menyengsarakan.
Untuk mengindari penyimpangan dan penyalahgunaan teknologi, khususnya pada bidang biologi, dewasa ini telah ada rambu – rambu atau etika yang harus diperhatikan oleh para ilmuwan yang tertarik dalam bidang biologi yang disebut bioetika. Dalam bioetika terdapat norma – norma atau kesepakatan – kesepakatan tentang apa saja yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang berkaitan dengan penelitian di bidang biologi.


Rangkuman
1. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang sistematis atau teratur tentang suatu pokok persoalan.
2. ilmu lahir dari serangkaian aktivitas akal budi manusia yang berupa pengetahuan yang tersusun secara sistematis.
3. Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu apabila memenuhi syarat memiliki obyek kajian, memiliki metode obyektif, bersifat verifikatif, universal sistematis, dan analitis.
4. Biologi merupakan ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup.
5. Obyek kajian biologi meliputi permasalahan biologi dari tingkat molekul sampai tingkat biom.
6. Sebagai ilmu yang obyek kajiaannya sangat luas, biologi memiliki cabang – cabang ilmu yang lebih spesifik.
7. Biologi dikembangkan untuk peningkatan kualitas hidup manusia, serta untuk pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam lingkup optimasi, diversifikasi, dan konsevasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan Pesan/komentar anda..!!