GANGGANG ( CYANOBACTERIA )
Adalah nama ilmiah untuk ganggang biru. Dinamakan demikian karena jenis yang pertama kali dikenali berwarna biru kehijauan. Dahulu,ganggang biru dimasukkan dalam kelompok tumbuh-tumbuhan karena memiliki cirri-ciri seperti tumbuh-tumbuhan, yaitu memiliki klorofil dan pigmen lain sehingga dapat melakukan fotosintesis. Namun, karena selnya prokariota, ganggang ini dimasukkan kedalam kingdom MONERA bersama bakteri. Ganggang biru, yang merupakan prokariota terbesar, memiliki morfologi beraneka ragam serta daerah penyebaran paling luas. Ganggang ini dapat ditemukan di perairan baik air laut ataupun air tawar, di sawah,sungai,danau,air menggenang dan selokan. Ganggang biru juga dapat tumbuh pada tempat yang miskin nutrisi, misalnya dipasir laut, di batu karang dan di sumber air panas, sebagai organisme perintis. Jenis-jenis tertentu dari ganggang ini dapat hidup bersimbiosis dengan tumbuhan lain.
CIRI-CIRI GANGANG BIRU
Seperti halnya bakter, ganging biru merupakan mikroorganisme prokariota karena sel-selnya belum memiliki membrane inti sehingga bahan intinyaterdapat di dalam sitoplasma. Ganging ini ada yang bersel satu (Uniseluler) dan ada pula yang bersel banyak. Selain tu, ganggang biru ada yang berbentuk benang (Filamen) dan ada pula yang hidup ber kolono. Ukuran selnya berfariasi mulai dari 0,5 hingga 60µm.
Seperti halnya tumbhan, ganggang biru mampu melakukan fotosinteis karena memliki klorofil dan karotenoid yang mengandung pigmen FIKOBILIN. Pigmen filokibin merupakan gabungan dari pigmen fikosianin ( berwarna biru) dan pigmen fikoeritrin ( berwarna merah). Pigmen fikosianin umumnya lebih dominant sehingga ganggang ini berwarna biru. Hal yang membedakan ganggang biru dengan tumbuhan adalah klorofi pada ganggang biru tidak terdapat di dalam kloroplas, tetapi terdapat di dalam membrane tilakoit. Kendati disebut gaggang biru, tiak semua anggota cyanobacteria berwarna biru ada yang berwarna kehitaman, kehijauan, biru kehijuan, kekuningan, kecoklatan dan kemerahan. Jenis ganggang biru yang berwarna kecokelatan dan kemerahan dijumpai diair laut. Laut Merah mendapat warna merah dari ganggang biru Oscillatoria yang banyak terdapat didalamnya. Demikian pula halnya dengan burung Flamingo Afrika., yang mendapatkan bulu merah muda dari makanannya, yaitu ganggang biru Spirullina.
Ganggang biru lebih mirip ganggang daripada bakteri fotosintetik karena memiliki klorofil yang berbeda dengan klorofil pada bakteri fotosintetik. Selain itu, pada saat berfotosintesis ganggang biru berbentuk karbohidrat dan melepaskan oksigen. Hal tersebut tidak dijumpai pada bakteri foto sintetik. Kendati demikian, ganggang biru memiliki dinding sel yang menyerupai Gram negative. Ganggang biru umumnya juga mampu mengikat nitrogen seperti bakteri.
2. Struktur Ganggang Biru
Sebagaimana sel pada umumnya, sel ganggang biru tersusun oleh bagian-bagian sel yang memiliki fungsi tertentu. Bagian-bagian sel ganggang biru, diantaranya adalah bahan inti sitoplasma, inklusi sel, tilakoid, membrane sel, dionding sel dan kapsul.
a. Bahan Inti
Inti sel ganggang biru belum memiliki membrane, jadi hanya mengumpul dan menempati bagian tertentu pada sitoplasma. Inti sel berfungsi untuk mengatur semua proses yang terjadi didalam sel.
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan system koloid yang mengandung semua bahan organic dan anorgnik yang diperlukan untuk kehidupan sel.
c. Inklusi Sel
Inklusi sel merupakan tempat cadangan makanan dalam bentuk glikogen atau granula fosfat.
d. Tilakoid
Tilakoid merupakan bagian yang mengandung klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
e. Membran Sel
Membrane sel ganggang biru tersusun dari bahan lipopolisakarida, berfunfgsi sebagai keluar masuknya zat didalam sel.
f. Dinding Sel
Seperti halnya, bakteri, pada dinding sel ganggang biru terdapat bahan peptidoglikan. Fungsinya, agar sel memiliki bentuk yang tetap.
g. Kapsul
Sebagian besar ganggang biru memiliki semacam selubung berlendir yang dimaksud kapsul. Kapsul merupakan bahan polisakarida atau lender yang berfungsi untuk pertahanan dan memudahkan pergerakan. Ganggang yang hidup didarat memiliki kapsul yang berpigmen. Beberapa warna pigmen pada kapsul tersebut, antara lain kuning, emas, cokelat, merah, hijau, biru, ungu dan biru gelap. Warna kapsul tersebut berfariasi untuk tiap jenisnya.
Stuktur sel ganggang biru terdiri atas bahan inti, sitoplasma, inklusi sel, pilakoid, membrane sel, dinding sel, dan kapsul
REPRODUKSI GANGGANG BIRU
Sebagaimana organisme tingkat rendah lainnya, ganggang biru juga memiliki beberapa cara reproduksi, yaitu pembelahan biner, pembelahan majemuk, fragmentasi, dan pembentukan akimet.
a. Pembelahan Biner
Pembelahan biner menghasilkan dua sel anakan.
b. Pembelahan Majemuk
Pada peristiwa ini pembelahan sel menghasilkan sel-sel berukuran kecil di dalam sel yang sedang membelah.
c. Fragmentasi
Fragmentasi terjadi pada ganggang biru yang berbentuk benang
( filament ). Pada peristiwa fragmentasi,filament akan terputus menjadi beberapa potongan pendek ( fragemen ) yang disebut HORMOGONIUM ( jamak; hormogonia ). Selanjutnya hormogonia tersebut berregenerasi menjadi organisme lengkap. Karena membentuk hormogonia, ganggang biru berbentuk benang disubut juga ganggang biru hormogonal.
d. Pembentukan Akinet
Akinet disebut juga spora istirahat yang berfungsi sama dengan endospora bekteri. Akinet memiliki dindingtebal dan kuat sehingga tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti kekerigan, panas, dingin, ataupun kurang makanan.pada kondisi yang cocok, akinet akan each dan tumbuh menjadi individu baru.
MACAM-MACAM GANGGANG BIRU
Ganggang biru dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan bentuk morfologinya yaitu ; unuseluler, pleurokapsul,berbentuk benang dengan heterosista, berbentuk benang tanpa heterosista, dan berbentuk benag bercabang.
a. Uniseluler
Ganggang biru uniseluler terdiri dari sel tunggal atau membentuk agregat yang disatukan oleh lender, contohnya Gloeocapsa dan Chroococctus. Setelah pembelahan, sel-sel tetap bergandengan dengan perantaraan lender tadi. Dengan demikian terbentuk kelompok-kelompok atau koloni.
b. Pleurokapsul
Ganggang biru ini memiliki bentuk yang sama dengan bentuk uniseluler, tetapi perbanyakan selnya dengan cara membelah secara mejemuk membentuk sel-sel kecil yang disebut baeosit, contohnya pleurocapsa
c. Bentuk Benang (Filamen )
Heterosista adalah satu sel khusus yang mengalami pembesaran dan berdinding tebal, biasanya terdapat di tengah-tengah atau ujung filament ganggang biru. Heterosista dan akinet merupakan cirri khas ganggang biru. Cintoh ganggang biru dari kelompok ini adalah Anabaena dan Nostoc
d. Berbenuk Benang tanpa Heterosista
Ganggang biru dari kelompok ini memiliki filamenyang hanya terdiri dari sel-sel vegetatif tanpa membentuk heterosista, contohnya Oscillatoria dan Spirullina.
e. Berbentuk Benang Bercabang
Tidak semua ganggang biru berbentuk filamen atau benang lurus, ada diantaranya yang berbentuk benang filamen bercabang. Fischerella adalah salah satu contohnya.
Berdasarkan bentuk morfologinya ganggang biru dibagi menjadi 5 kelompok yaitu Uniseluler, Pleurokapsul, Bentuk Benang dengan Heterosista, Bentuk Benang tanpa Heterosista, dan Bentuk Benang Bercabang.
PERANAN GANGGANG BIRU BAGI MANUSIA
Sebagaimana bakteri, ganggang biru juga berperan dalam kehiduan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peranan ganggang biru bagi kehidupan manusia bias menguntungkan atau merugikan.
a. Peran yang Menguntungkan
Ganggang biru ada yang hidup di lapisan Topsoil tanah. Ganggang biru tersebut bias mengurangi erosi dengan cara mengikat partikel-partikel tanah. Pada saat kondisi lembap, partikel-partikel tanah menempel pada filament ganggang biru yang lengket. Selain itu, ketika filament pada kondisi lembap, filament tersebut menyerap air dan membesar sepuluh kli lipat dari ukuran aslinya. Hal tersebut membantu menyimpan kelembapan pada lapisan Topsoil tanah tempat akar tanaman dan organisme lain tumbuh.
Ganggang biru juga termasuk salah satu dari sedikit kelompok organisme yang mampu merubah nitrogen bebas menjadibentuk organic, seperti nitrit (NO2), nitrat (NO3), atau ammonia (NH3). Nitrit, nitrat, dan ammonia merupakan bentuk terikat dari nitrogen yang dibutuhkan tumbuhan untuk pertumbuhannya. Oleh tumbuhan, nitrogen diubah menjadi protein dan asam nukeat. Pada ganggang biru berbentuk filament, fiksasi (pengikatan) nitrogen terjadi didalam heterosista. Heterosista mengandung anzim netrogenase yang penting untuk proses fiksasi nitrogen. Lingkungan didalam sel heterosista merupakan lingkungan anaerob. Karena kemampuannya mengikat nitrogen ini, ganggang biru potensial digunakan sebagai pupuk hayati (biofertillizer . Contoh ganggang biru yang dapat mngikat nitrogen bebas adalah Noctoc dan Anabaena.
Beberap jenis ganggang biru dapat bersimbiosis dengn lumut hati, lumut kerak,paku, pakis haji, protozoa berflagela, dan ganggang sejat. Kadang kala simbiosis itu, merupakan indoimbion pada sel-sel eukariota. Contohnya, ganggang biru Anabaeta bersimbiosis dengan paku air (Azolla). Dan simbiosis tersebutmengikat nitrogen agar dapat digunakan oleh tanaman paku air. Simbiosis antara Anabaena dan tanman paku air tersebut banyak digunakan petani untuk menyuburkan tanah pertanian, misalnya sawah.
Ganggang biru juga dapat bersimbiosis dengan fingi (kapang) membentuk lumut kerak(lichens/liken). Lumut kerak disebut juga tumbuhan perintis karena dapat tumbuh pada tempat-temat organisme lain tidak dapat tumbuh, misalnya di atas batu-batuan. Setelah batu-batuan tersebut lapuk. Akan terbentuk lapisan tanah sehingga organisme lain dapat hidup di tempat itu. Ganggang biru, misalnya Spirullina, juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan karena memiliki kandungan gizi yang tiggi, terutama rotein, sehingga potensial dikembangkan sebagai sumber protein yang dikenal dengan protein sel tunggal ( PST) . di beberapa Negara tropis, Spirullinamerupakan bahan makanan yang penting, dan di makan secara teratur olehbangsa astek. Di amerika serikat, spirullina dikenal sebagai makanan kesehatan yang dijual di took-toko dalam bentuk tablet atau bubuk kering.
PERANAN YANG MERIGIKAN
Selain menguntungkan, ganggang biru juga memiliki pengaruh yang berbahaya bagi manusia atau hewan. Ganggang biru dapat menimbulkan ganggian apa bila mereka “meledak” (Blooming ) dalam jumah besar kemudian mati di badan air tawar yang digunakan untuk minum dan tempat rekreasi. Beberapa jenis ganggang biru bertanggung jawab terhadap bau tanah dan warna pada air tawar, termasuk air minum, karena mereka menghasilkan senyawa yang disebut geosmins. Beberapa anggota ganggang biru lainnya seperti Microcystis, Anabaena,Oschillatoria, apa bila meledak akan menghasilkan toksin yang dapat meracuni hewah dan menusia yang meminum air yang terkontaminasi ganggang biru tersebut. Jenis LYNGBIA MAJUSCULA , Schizothix calcilola, Oscillatoria nogroviridis, yang terdapat di laut tropis dan subtropics, dapatmenywbabkan iritasi kulit yang dikenal sebagai “gatal perenang” selain itu, karena kemampuannya tumbuh pada tempat-tempat yang keras, seperti batu-batuan ganggang biru dapat menyebabkan pelapukan pada bangunan bersejarah seperti candid an arca.
Apakah Racun Ganggang Biru Itu?
Racun ganggang biru adalah racun yang dihasilkan oleh ganggang biru. Racun tersebut terdapat di perairan,baik air tawar maupun air laut. Hal itu terjadi pada saat terjadi ledakan populasi ganggang biru yang membentuk buih di permukaan air. Ledakan populasi ganggang biru terjadi di perairan yang kaya akan nutrisi, misalnya fosfat dari deterjen dan dari pupuk fosfat. Racun tersebut dikeluarkan ke air pada saat sel-sel ganggang biru mati.
Racun ganggang biru dibedakan menjadi beberapa kategori.Beberapa jenis racun ganggang biru diketahui menyerang hati (hepatotoksin)atau sistem saraf (neurotoksin). Sementara itu,racun ganggang biru lainya menyebabkan iritasi pada kulit. Jikatetelan, baik melalui air yang diminum ataupun melalui daging ikan yang dimakan, racun tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal dan iritasi pada mata serta kulit,seperti alergi. Pemasakan air yang terkontaminasi racun ganggang biru tidak akan menghilangkan racun tersebut. Keberadaan racun ganggang biru di suatu perairan dapat diketahui dari rasa, bau, atau penampakan airnya.
Keracunan yang paling banyak dilaporkan disebabkan oleh mikrosistin. Mikrosistin adalah racun yang dihasilkan Microcystis aeruginosa. Racun tersebut menyebabkan perbesaran dan penyumbatan pada hati yang diikuti dengan nekrosis serta perdarahan selain itu, mikrosistin juga menghasilkan neurotoksin. Mikrosistin dapat bertahan di perairan dingin atau erairan hangat serta toleran terhadap perubahan sifat-sifat kimia air, semisal pH, terutama karena struktur kimianya. Sejauh ini, para ahli telah menemukan sekitar 50jenis mikrosistin.
Dalam kehidupan manusia, ganggang biru dapat menguntungkan dan merugikan. Peranan ganggang biru yang menguntungkan, antara lain dapat mengurangi erosi, menyuburkan tanah dan tumbuhan dengan cara mengikat nitrogen bebas, sebagai organisme perintis, dan sebagai sumber makanan. Adapun peranan yang merugikan antara lain menyebabkan bau tanah dan warna pada air tawar, memcemari perairan, dan melapukkan candi atau arca.
JAMUR
Roti tawar yng disimpan lama akan berubah warna menjadi kebiru-biruan. Jika diamati, warna baru tapi berupa kumpulan benang-benang halus yang semakin lama semakin tebal dan warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman. Apa sebenarnya benang-benang tersebut?
Sebenarnya benang-benang halus tersebut adalah fungi yang biasa disebut JAMUR.
1. Ciri-ciri Jamur
a. Hidup di tempat lembab dan sedikit asam
b. Bersifat heterotrof (sporofit dan parasit)
c. Sruktur tubuh Jamur
1. Bentuk tubuh berfariasi ( bulat,bulat telur, danmemanjang)
2. Uniselluler
3. Bersifat eukariotik
4. Miselium( anyaman hifa) merupakan tempat pembentukan spora berfungsi sebagai alat reproduksi dan mendapatkan makanan
5. Dinding sel dari kitin
2. Reproduksi Jamur
a. Secara Generasi
1. Isogami, yaitu peleburan dua gamet yang sama bentuknya.
2. Anisogami, yaitu peleburan dua gamet yang sama bentuknya tetapi berbeda ukuran.
3. Oogami, yaitu peleburan dua gamet yang berbada bentuk dan ukuran.
4. Gemetangiogami, yaitu peleburan isi dua gametangium yang berbeda jenisnya dan menghasilkan spora.
5. Somatogami, yaitu peleburan dua hifa yang tidak berdeferensiasi.
6. Spermatisasi, yaitu peleburan antara spermatenium dengan gemetangium.
b. Secara Vegetasi
1. Fragmentasi, yaitu dengan pemotongan bagian-bagian hifa.
2. spora
ZYGOMICOTINA ( JAMUR GANGGANG )
1. Merupakan jamur darat.
2. Bersifat saprofit ( sisa makanan ) dan parsit ( menempel )
3. Hifa tumbuh di tempat lembab dan menghasilkan sporanglum ( otak spora)
4. Hifa tidak bersekat atau tidak senositik
5. Perkembangbiakan aseksual, sporangium tumbuh pada permukaan atas hifa, membentuk spora, spora pecah mengeluarkan miselium membentuk individu baru.
6. Dinding sel tersusun atas kitin
7. Perkembangbiakan seksuat, zigot tumbuh menjadi sporangoium yang disebut zigosporangium
Contoh :
a. Rizopus sp
Memikili rozoit dan stolon, berguna dalam proses pembuatan tempe
b. Micor sp
Ditemukan pada kotoran ternak, roti, tanah, buah, dan sayuran yang telah busuk
c. Pilobolus
Terdapat pada kotoran hewan yang telah terkomposisi ( kotoran yang sudah tercampur zat-zat yang lain)
d. Beauveria bassiana
Parasit pada insekta sehingga digunakan untuk membasmi hama secara alami.
ASCOMYCOTINA ( JAMUR BERASKUS)
1. Hifa bersekat dan berinti banyak
2. Bersifat saprofit dan parsit.
3. Spora tidak berflagela dan dibentuk dalam askus
4. Perkembangbiakan generatif dengan askus
CONTOH :
a. Saccharomyces cerevisiae dan sccaromyces ovale, digunakan dalam pembuatan tapai, kue, roti,dan anggur.
b. Erysiphe sp, merupakan parasit pada tanaman dengan memunculkan tuung seperti bedak pitih di permukaan daun.
c. Penicillium vermiculltum, penghasil anti biotic pinisilin
d. Neurospora crassa, dimanfaatkan dalam pembuatan oncom merah
e. Ascobolus scatigenus
f. Trichoderma reaksi, menghasilkan selulosa sebagai SCP atau PST
g. Aspergilus wentii, untuk membuat kecap.
BASIDIOMYCOTINA
1. Kelompok jamur yang sangat tinggi tingkatnya
2. Heterotrof ( saprofit dan parasit)
3. Hifa bersekat mempunyai satu inti
4. Memliki badan buah yang disebut basidiokarp
5. Reproduksi seksual dengan spora generatif yaitu basidospora
6. Reproduksi aseksual dengan membentuk spora vegetatif yaitu konidia
CONTOH :
A. Volvariela volvacea ( jamur merang ) merupakan sumber protein
B. Auricularia polytrica ( jamur kuping ) enak dimakan
C. Amanita muscaia, Hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun lalat muscarin.
D. Amanita phalloides, menghasilkan racun lalat phallin
E. Amanita caesaria, Agaricus cmpestris, Phleurotus, enak dimakan
F. Ganoderma lucidum, sebagai obat beberapa penyakit
G. Lenfinus edodes, enak dimakan dan obat bagi penderita kenker
DEUTEROMYCOTINA
1. Hidup saprovit dan parasit
2. Hifa bersekat dinding sel dari zat kitin
3. Belum diketahui pembiakan generatifnya sehingga disebut jamur tidak sempurna
4. Reproduksi vegetatif dengan blastopora, arthrospora dam konidia
Contoh :
a. Moniliasitopila, untuk pembuatan oncom
b. Aspergillus oryzae, membuatalkohol dan asam sitrat
c. Aspergillus wentii, membuat kecap
d. Aspergillus niger, menghilangkan oksigen pada sari buah
e. Aspergillus flavus, menghasilka racun alvatoksin yang menyebabkan kematian pada manusia dan ternak
f. Aspergillus fimigatus, menyebabkan penyakit paru-paru krosin pada unggas
g. Erpidermophyton Floocosum, menyebabkan penyakit kaki atlit
TUMBUHAN PAKU
Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana. Tumbuhan ini sudah memiliki akar, batang dan daun sejati, sehingga tumbuhan paku termasuk golongan tumbuhan Cormophyta.
Ciri-ciri tumbuhan paku sebagai berikut ;
1. Habitat didarat tetapi ada yang telah beradaptasi hidup di lingkungan berair
2. Memiliki berkas pengangkut xylem dan floem, yang bertipe konsentris
3. stuktur tubuhnya terdiri dari sebagai berikut ;
a. Akar, dengan system perekaran serabut dimana pada ujungnya dilindungi kalipra
b. Batang , umumnya tidak tampak karena di dalam tanah berupa rimpang, sedikit tegak, atau menjalar
c. Daun, dibedakan berdasarkan sebagai berikut ;
1. Bentuk,ukuran, dan susunannya, daun dibedakan menjadi 2 yaitu ; Mikrifil ( berukuran kecil, berbentuk rambut/sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang daun) dan Makrofil ( Beukuran besar, bertangkai, bertulang daun, dan bercabang0
2. Fungsinya, daun dibedkan menjadi 2yaitu ; Tropofit ( hanya untuk asimilasi atau fotosintesis) dan Sporofit ( untuk fotosinteis dan dapat menghasilkan spora)
Tumbuhan paku dapat menghasilkan spora. Spora ini terdapat dalam kotak spora yang disebut sporangium. Sporangium berkumpul dalam wadah yang disebut sorus yang terdapat di permukaan bawah daun sering kali sorus muda dilindungi suatu selaput yang disebut indusium.
Berdasarkan jenisnya spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedekan menjadi berikut:
1. Paku homospor/isosfor, tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora yang bentuk dan ukurannya sama. Contohnya paku kawat (Lycopodium)
2. Paku heterospor/anisospor, tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang bentukdan ukurannya, dimana spora kecil (mikropospora) sebagai spora jantan dan spora besar (makrospora) sebagai spora betina. Contohnya paku rane (selaginella) dan semanggi (marsilea)
3. Paku peralihan antara paku homospor dan heterospor, pada paku ini spora yang dihasilkanmempunyai bentuk dan ukuran yang sama, tetapi sebagian berkelamin jantan dan sebagian lagi berkelamin betina. Contohnya paku ekor kuda(Equisetum)
Perkembangbiakan tumbuhan paku terjadi secara seksual dan aseksual. Secara seksualmelalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh gametangium ( alat kelamin). Sedangkan secara aseksual dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas)
Tumbuhan paku mengalami ergiliran keturunan (metageneses), yaitu sebagai berikut :
1. Generasi sporofit/tumbuhan yang menghasilkan spora yang merupakan generasi diploid, yaitu tumbuhan paku itu sendiri
2. Generasi gametofit/ tumbyhan penghasil gamet yang merupakan generasi haploid, yaitu protalium, protalium membentuk anterediumsebagai alat kelamin jantan yang menghasilkan sperma dan arkegonuimsebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum
Tumbuhan paku dibadakan menjadi empat devisi, yaitu sebagai berikut ;
1. Psilophyta ( Paku telanjang )
Merupakan tumbuhan paku yang paling sederhana, Generasi sporofitnya hanya mempunyai ranting dikotom dan memiliki akar dan daun. Habitat paku ini tersebar luas di daerah tropic dan subtropik, contohnya Psilotum.
2. Lycophyta ( Paku kawat )
Merupakan bersifat homosfor homospor/heterospor, berdaun kecil, tersusun spiral, spora gonium terletak pada ketiak daun
3. Sphenophyta ( Paku ekor kuda)
Biasany berdaun kecil, memiliki batang bercabang, dan berakar serta bersifat homosfor. Generasi sporofit berbentuk perisai yang tersusun dengan bentuk strobilus pada ujung batang/cabang-cabangnya.
4. Pterophyra ( Pku sejati )
Disebut paku sejati karena kormusnya sudah dapat dibedakan entara akar, batang, dan daun dengan fungsi tang sesuai dengan struktu.
Manfaat tumbuhan paku bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut;
1. sebagai tanaman hias, misalnya ; paku tanduk rusa, suplir, paku sarang burung, dan paku rane.
2. Sebagai sayuran, misalnya : semanggi dan Pteridium akuilium.
3. sebagai bahan obat-obatan, misalnya ; Lycopodium clavatum, dan Aspidium.
4. Sebagai bahan pupuk hijau misalnya ; paku air yang bersimbiosis dengan alga biru, dimana alga tersebut mampu mengikat nitrogenbebasdi udara.
5. Sebagai bahan karangan bunga misalnya; Paku kawat
6. Sebagai tiang misalnya ; paku tiang
7. Sebagai pelindung tanaman di persemaian misalnya ; Gleichenia linearis.
Tumbuhan biji
Merupakan golongan tumbuhan dengan tingktperkembangan filogenetik tertinggi. Ciri-ciri khasnya adalah ;
1. Mempunyai pigmen hijau yang sangat penting untuk fotosintesis
2. Struktur perkambangbiakannya khusus yaitu biji yang dihasilkan oleh bunga ataupun rumjung.
3. Memiliki jaringan pembuluh yang rumit yang merupaka saluran untuk mengangkut air, mineral, makanan, dan bahan-bahan lainnya
4. Embrio bekutub dua ( bipolar ), kutup yang satu tumbuh membentuk batang dan daun, kutub yang satu lagi tumbuh membentuk akar. Dalam daur hidupnya, tumbuhan biji juga memperlihatkan adanya pergiliran keturunan ( metagenesis ). Generasi psorofitnya bersifat dominant dan masa hidupnya panjang, sedangkan generasi gametofitnya bergantung sepenuhnya pada sporotif dan masa hidupnya lebih pendek dari pada sporotif.
DIKOTIL : Cirinya :
Sistem akar tunggang, Batang bercabang dan dapat bertambah besar, Susunan tulang daun menyirip / menjari, Jumlah bagian bunga umumnya 4,5 atau kelipatannya, Biji berbelah /2 keping
MONOKOTIL : Cirinya :
Sistem akar serabut, Batang tidak bercabang dan tidak bertambah besar, Daun sejajar atau melengkung, Bagian bunga umumnya 3 atau kelipatannya, Biji tidak berbelah / 1keeping
yeee... aku yang pertama nge-post di blog ini :D
BalasHapus