Pada akhir musim panas tahun 1962, seorang
ahli biologi kelautan bernama Rachel Carson, yang pada waktu itu buku-bukunya
tentang kehidupan laut masuk kategori sangat laris, menyuarakan peringatan ini
kepada dunia :
Ketika manusia beranjak maju guna mencapai tujuannya yakni
menaklukkan alam, ia telah menorah catatan-catatan mengenai kerusakan
mengerikan yang mengarah bukan saja pada bumi tempat ia tinggal, tapi juga pada
sesame makhluk hidup lainnya. Sejarah abad-abad belakangan ini, memiliki
lembaran-lembaran gelap – pembantaian bison besar-besaran di wilayah barat
Amerika, pembunuhan dalam jumlah besar burung-pantai oleh para pemburu lantaran
permintaan pasar, dan hampir punahnya jenis-jenis burung tertentu yang diburu
karena bulunya yang indah. Saat ini, kepada berbagai jenis hewan langka seperti
itu, kita menambahi lagi sebuah babak baru yakni cara pemusnahan jenis baru –
pembunuhan secara langsung burung-burung, binatang mamalia, ikan-ikan, dan
semua jenis hewan liar dengan penyemprotan bahan kimia secara serampangan pada
permukaan tanah.
………Pertanyaan kita adalah : apakah ada peradaban yang dapat
melancarkan perang semacam itu terhadap kehidupan tanpa menghancurkan dirinya
sendiri, dan tanpa kehilangan hak untuk disebut beradab ?
Dengan ungkapan kemarahan dan tanpa kompromi seperti di atas,
dapat dikatakan bahwa gerakan lingkungan modern dimulai.
Buku Silent Spring sangat menonjol
dan didaftar sebagai salah satu buku paling laris oleh harian The New York
Times selama 31 minggu dan terjual sebanyak lebih dari 500.000 copy.
Sesuatu fenomena yang sangat jarang bagi sebuah buku non-fiksi yang serius.
Kutukannya yang keras dan tuntas terhadap industri pestisida Amerika, terutama
kasusnya yang mengejutkan melawan DDT, mencapai sebuah rekor – yang memang
telah menanti untuk dicapai – dengan jelas menguraikan semakin meningkatnya
kecemasan terhadap teknologi pasca-perang dunia dan juga semakin tingginya
kesadaran akan pentingnya kenyamanan-kenyamanan non-materi dalam kehidupan.
Segera buku itu mendapat serangan balik dari dunia industri, khususnya industri
kimia yang sampai mengeluarkan dana kampanye sebesar US$ 250.000 untuk membuktikan bahwa Carson adalah “seorang histeris yang dungu”.
Namun sebaliknya buku tersebut bahkan memperoleh penghargaan dari National
Wildlife Federation dan Audubon Society, karena itu malah membuatnya semakin
terkenal, dan mengakibatkan semakin kerasnya perlawanan terhadap penggunaan
pestisida yang berlebihan; dan secara langsung menyebabkan masalah ini – pada
tahun 1963 – dimasukkan ke dalam agenda laporan Presidential Scientific
Advisory Committee (Komisi Penasehat Ilmiah Presiden) yang justru mendukung
hasil karya Carson dan kritik-kritiknya; dan pada akhirnya buku itu memainkan
peranan penting dalam perolehan dukungan atas ditetapkannya Pesticide Control
Act tahun 1972, dan Toxic Substance Control Act tahun 1976.
Tetapi lebih dari itu : buku Carson telah merangsang
dinamika kelompok-kelompok lingkungan, yang sebelumnya tidak diperhatikan
kehadirannya, dan membangkitkan semangat kelompok-kelompok konversi tradisional
dan juga kelompok lainnya yang sebelumnya tidak pernah memikirkan kepentingan
lingkungan dan kehidupan alam. Max Nicholson, kepala British Nature Conservancy
dan seorang tokoh internasional yang kesohor menyebutnya, “mungkin merupakan
sumbangan paling besar dan paling efektif dalam membangkitkan opini umum dan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya ekologi.” Sejarawan Amerika, Stephen
Fox, bahkan mengungkapkannya secara lebih tegas : “Buku tersebut adalah Uncle Tom’s
Cabin bagi gerakan pecinta lingkungan modern.”
Pada tahun 1960, Rachel Carson mendapati
bahwa benjolan kecil di dadanya ternyata sebuah kanker ganas, dan operasi yang
dijalaninya tidak mampu mengangkat seluruh kanker itu. Bahkan pada saat ia
menulis buku itu, kesehatannya terus memburuk, sekalipun mendapat pengobatan –
“tubuhku terus gemetar”, tulisnya kepada seorang sahabat,” dan sekarang hanya
singkat saja waktu yang tertinggal” – dan di musim semi tahun 1964, pada usia
56 tahun, sebagai seorang korban dari suatu zat yang sangat beracun yang ia
analisis sendiri dengan sangat teliti, Carson meninggal. “Hanya manusia saja,
dari antara segala makhluk hidup, dapat menghasilkan zat-zat penyebab timbulnya
kanker….dan keterbukaan manusia pada zat-zat itu sudah tidak terkontrol, bahkan
zat-zat berbahaya itu jumlahnya semakin berlipat ganda”, tulisnya dalam salah
satu bab yang membahas lingkungan berzat kanker. Dan secara profetis lanjutnya
: “Kita menerima bahan-bahan penyebab kanker dalam lingkungan kita, dan
menerima pula semua akibatnya.” SELENGKAPNYA DOWNLOAD >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan Pesan/komentar anda..!!