Keseimbangan Lingkungan dan Pencemaran
A. LINGKUNGAN
Sebelum kita membicarakan apa yang dimaksud dengan lingkungan, coba kamu mengingat kembali tentang arti ekosistem. Andaikan kamu berada di suatu ekosistem, disekitar kamu akan ditemukan benda hidup dan benda tak hidup yang disebut faktor biotik dan faktor abiotik. Jika pada ekosistem yang telah kamu pelajari tidak melibatkan manusia, pada lingkungan, manusia berperan sebagai bagian dari komponen biotik, dan peran manusia ini besar sekali pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan. Kekayaan alam Indonesia berupa hutan hujan tropis, sabana, hutan bakau, sungai, danau-danau, dan laut sudah dipengaruhi oleh kebudayaan manusia. Kita sudah sering mendengar kerusakan hutan, pencemaran sungai, laut, tanah, dan udara disebabkan oleh perilaku manusia yang memanfaatkan kekayaan alam dan kurang menyadari akan kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkannya. Karena ulah manusia kualitas lingkungan dapat menjadi menurun dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dimasa datang.
Manusia memanfaatkan kekayaan alam seperti bahan mentah dari tumbuhan dan hutan biasanya menghasilkan sampah yang sangat banyak. Coba kamu pergi ke pasar, berapa banyak sampah yang dihasilkan setiap hari. Sampah demikian dapat juga berasal dari rumah-rumah. Selain sampah organik dari tumbuhan ikut dibuang juga plastik, logam, dan bahan lain. Jika pembuangan ini tidak pada tempatnya, tetapi dibuang ke sungai misalnya, akan menyebabkan polusi. Demikian juga buangan dari industri ikut andil sebagai penyebab polusi air, tanah, dan udara.
Dari pembicaraan di atas kita sadar bahwa kerusakan lingkungan disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab atau tidak menyadari akan akibatnya. Karena itu, dalam penggunaan lingkungan untuk kesejahteraan manusia perlu ada tata cara atau etika bagaimana menggunakan lingkungan tersebut agar tidak rusak dan menimbulkan bencana.
Lingkungan adalah segala sesuatu di sekitar kita yang terdiri atas factor biotic dan abiotik yang dipengaruhi oleh budaya manusia. Lingkungan hidup adalah kesatuan dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
B. PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA
A. Perubahan Lingkungan
1. Faktor Alam
Faktor alam yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan antara lain gunung meletus, gempa bumi, angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.
2. Faktor Manusia
Kegiatan manusia dapat menghasilkan limbah, baik limbah rumah tangga, pertanian, pasar, rumah sakit, maupun pabrik atau industri yang akan merusak lingkungan.
Manusia memanfaatkan lingkungan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk memperoleh bahan makanan, pakaian, perumahan, dan obat-obatan. Akan tetapi dalam pemanfaatannya, manusia sering kali menyebabkan lingkungan tersebut terganggu atau rusak.
B. Keseimbangan Lingkungan
1. Daya Lenting dan Daya Dukung Lingkungan
Sistem lingkungan memiliki daya lenting, yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Selain itu, sistem lingkungan juga memiliki daya dukung, yakni kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamanya.
Daya dukung lingkungan dapat diilustrasikan sebagai berikut. Ada sebidang tanah yang hanya ditumbuhi oleh rerumputan. Sebidang tanah itu dapat menghidupi 1.000 ekor kelinci. Rumput, kelinci, mikroorganisme, dan benda-benda abiotik yang ada di padang rumput itu saling berinteraksi dan akan membentuk ekosistem yang seimbang.
2. Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Daya Lenting dan Daya Lenting dan Daya Dukung Lingkungan
Manusia selalu berusaha meningkatkan daya dukung lingkungannya, terutama terhadap lingkungan buatan. Misalnya, agar padang rumput dapat menampung lebih dari 1.000 ekor kelinci tanpa terjadi kompetisi, tanah diberi pupuk agar rumput tumbuh lebih subur. Pemberian pupuk pada ekosistem pertanian, pemberantasan hama penyakit, pemilihan bibit, dan pengairan, merupakan beberapa contoh usaha manusia untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Namun harus selalu diingat, kemampuan (kapasitas) lingkungan terbatas. Daya dukung lingkungan tidak mungkin terus-menerus ditingkatkan tanpa batas.
Perkembanganan untuk memicu industrialisasi. Untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus meningkat, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah besar melalui industri. Akibatnya adalah sebagai berikut.
a. Sumber daya alam yang diambil dari lingkngan semakin besar, baik
macam maupun jumlahnya
b. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan
c. Populasi manusia juga mengeluarkan limbah, yaitu limbah rumah
tangga dan limbah manusia yang mencemari lingkungan
d. Muncul bahan-bahan sintetik, misalnya insektisida dan obat-obatan
yang dapat meracuni lingkungan
C. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran atau polusi dapat timbul kegiatan manusia atau oleh alam (misalnya gunung meletus). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia
Pelaku pencemaran tidak dipandang dalam tingkat individu, melainkan dalam tingkat populasi. Pencemaran air yang dilakukan oleh seorang yang membuang sehelai kertas kesungai, mungkin tidak berarti apa-apa. Akan tetapi, jika penduduk kota yang berjumlah 3 juta jiwa masing-masing membuang sehelai kertas ke sungai, maka ada 3 juta helai kertas di sungai.
1. Penyebaran Bahan Pencemar
Bahan pencemar (populasi) tidak diam di suatu tempat, tetapi dapat menyebar bahkan dapat melampaui batas Negara dan benua. Jika kita membuang insektisida ke sungai, insektisida tersebut akan terbawa aliran sungai hingga ke bendungan, danau, atau laut. Di perairan tersebut, insektisida masuk ke dalam sel alga. Kemudian, alga dimakan ikan kecil dan ikan kecil dimakan ikan besar. Jadi, tubuh ikan besar mengandung insektisida. Jika ikan ini dikonsumsi manusia, cepat atau lambat akan membahayakan kesehatan manusia.
Populasi dapat tersebar mengikuti jaring-jaring makanan atau daur biogeokimia. Dampaknya dapat dirasakan segera atau muncul setelah waktu lama di tempat itu atau di tempat lain yang terlewati pencemar.
2. Jenis Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan umumnya dibedakan menjadi pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara (kebisingan).
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran , debu, SO2, senyawa hidrokarbon (CH4, C4H10), dan sebagainya.
1. CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara Karbondioksida itu berasal dari pabrik, mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.
2. SO dan SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga di hasilkan oleh bahan bakar fosil (minyak, Batubara). Gas ini dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan uap air di atmosfer, yang menyebabkan air hujan menjadi asam.
3. CFC
Pencemaran udara yang berbahaya lainnya adalah gas klorofuorokarbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada lemari es, dan semprot rambut (hair spray). CFC menyebabkan lubang ozon di atmosfer.
4. Co2 (Karbon Monoksida)
Proses pembakaran di mesin yang tidak sempurna , akan menghasilkan gas CO (Karbon Monoksida). Jika mesin mobil di hidupkan dalam garasi tertutup, orang di garasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk kedalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kematian.
5. Asap Rokok
Pencemaran udara lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan beracun yang dapat menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru, dan mempengaruhi janin dalam kandungan. Wanita dan anak-anak lebih rentan terhadap pengaruh asap rokok daripada laki-laki. Jadi, kemungkinan terkena kanker pada wanita dan anak-anak lebih tinggi.
Perokok dapat di bedakan menjadi 2, yaitu dan perokok aktif dan pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok.
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan perokok aktif. Jadi, merokok didalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat “mengganggu kesehatan” orang lain. Untuk itu, perokok diimbau tidak merokok didalam kendaraan umum, ruangan bioskop, ruangan tamu, dan sebagainya.
Pencemaran udara ditimbulkan oleh asap buangan, misalnya karbondi oksida, karbon monoksida, belerang oksida, gas CFC, dan asap rokok.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat terjadi pada sumur, sumber mata air, sungai,
bendungan, maupun air laut. Pencemaran di daerah hulu dapat menimbulkan dampak di daerah hilir. Dampak dari pencemaran air yang sangat menonjol adalah punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, dan serangga air. Dampak lain adalah banjir akibat got tersumbat sampah, diikuti dengan menjalarnya wabah muntaber.
1) Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati tapi kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan.
2) Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga dapat berupa berbagai bahan organik (misalnya sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik seperti plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Bahkan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
3) Limbah Industri
Limbah industri bisa berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas.
4) Penangkapan Ikan menggunakan racun
Ada orang yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran listrik untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan, melainkan juga biota air lainnya.
Pengukuran Pencemaran
Pencemaran air dapat ditentukan dengan pengukuran secara kimia dan secara biologi.
1. Pengukuran pencemaran air secara kimia
Pengukuran pencemaran air secara kimia adalah menentukan banyaknya bahan pencemar atau tingkat pencemar secara kuantitatif dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Pengukuran ini terdiri dari pengukuran BOD, pH air, dan kadar CO2.
a. Pengukuran BOD
Banyaknya oksigen terlarut yang diperlukan mikroba untuk mengoksidasikan bahan organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen Biologis atau Biological Oxygen Demand, yang biasa disingkat BOD. Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut pada air cuplikan (sample) setelah air disimpan selama 5 hari pada suhu 20º C. Oleh karenanya, BOD ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja.
Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh 3 hal, yakni:
(1) Proses oksidasi (pembongkaran bahan-bahan organik)
(2) Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri anaerob dari dasar perairan
(3) Proses pernapasan organisme yang hidup didalam air, terutama pada malam hari
b. Pengkuran pH air
Perubahan nilai pH mempunyai arti penting bagi kehidupan air. Nilai pH yang rendah (sangat asam) atau tinggi (sangat alkalis) menjadi tidak cocok untuk kehidupan dari 5 ke 4. Dikatakan keasaman naik 10 kali. Jika terjadi sebaliknya, keasaman turun 10 kali.
c. Pengukuran kadar CO2
Gas CO2 juga dapat larut kedalam air. Kadar gas CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya organisme yang hidup didalam air.
Pencemaran air dapat diketahui dengan mengukur BOD, pH, dan agar CO2, semakin tercemar, kadar oksigen terlarut semakin kecil. pH rendah merupakan indikasi pencemaran oleh bahan organik.
2. Pengukuran pencemaran air secara biologi
Pengukuran pencemaran air secara biologi adalah menentukan tingkat pencemaran secara kualitatif dengan menggunakan petunjuk makhluk hidup (indikator biologis) pengukuran secara biologi hanya dapat menentukan seberapa besar tingkat pencemarannya, tapi tidak dapat menentukan berapa kadar bahan pencemarnnya.
Pengukuran pencemaran air secara biologi dilakukan dengan menggunakan makhluk hidup. Planaria dapat dijadikan indikator bahwa sungai belum tercemar. Tubifeq dapat dijadikan indikator bahwa sungai tercemar parah oleh bahan organik.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya
d. Pencemaran Suara(Kebisingan)
Pencemaran suara disebabkan oleh bunyi diatas 50 desibel (disingkat dB, ukuran tingkat kebisingan). Suara bising dapat ditimbulkan oleh suara mesin industri, mobil, sepeda motor, kereta api, pesawat terbang serta bunyi-bunyi ras lainnya.
D. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran lingkungan dan pencemaran membawa banyak perubahan pada lingkungan. Misalnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan punah, dan adanya bahan pencemar pada sayuran, ikan, dan daging yang dikonsumsi.
1. Punahnya Spesies
Polutan dapat meracuni berbagai jenis hewan, bahkan mematikannya. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang berbeda terhadap polutan. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adapatasi hewan ada batasnya. Jika batas tersebut terlampaui, hewan akan mati.
2. Ledakan Hama
Penggunakan insektisida dapat pula mematikan serangga predator. Oleh karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa spesies serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis obat yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi didalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi buah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunakan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunakan pupuk yang terus menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya, hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem penanaman berseling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian dilahan yang sama.
5. Keracunan Dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan Suasana saraf, menyebabkan cacat pada keturunanya bahkan meninggal dunia.
6. Pemekatan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat merusak ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut dimakan oleh udang kecil. Udang kecil dimakan oleh ikan. Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahkan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggris di kenal sebagi Biomagnification).
7. Terbentuk Lubang Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupkan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.
8. Efek Rumah Kaca
Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap CO2.
E. INTERAKSI PERTANIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP
LINGKUNGAN
Dalam pertanian dikenal istilah intersifikasi pertanian, yaitu mengusahakan pertanian secara intensif agar diperoleh hasil yang optimal (hasil yang seharusnya, bukan hasil yang maksimal).
1. Pencucian Tanah
Saat petani mengolah tanah dengan membajak sawahnya, sawah dialiri air hingga tergenang, dan terkadang kelebihan air dialirkan ke got dan akhirnya masuk kesungai jadi, disawah terjadi pencucian unsur hara yang selanjutnya dibuang ke sungai. Akibatnya kesuburan sawah semakin berkurang.
2. Adanya Larutan Nitrit dan Penyuburan Air
Pemupukan dilakukan untuk memberikan zat makanan yang optimal kepada tanaman, agar tanaman dapat memberikan hasil yang cukup. Pupuk buatan dapat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menurun).
3. Pencemaran Pestisida
Kamu telah mengetahui dampak negatif dari penggunaan pestisida (misal insektisida). Untuk mengurangi dampak tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Tidak mencuci peralatan penyemprot di sungai atau di dekat sumur agar tidak mencemari sungai atau sumur penduduk. Peralatan pertanian di cuci di tempat khusus dan limbahnya dibuang secara khusus pula (misalnya dibuatkan lubang yang jauh dari pemukiman).
b. Tidak membuang sisa pestisida di sembarang tempat. Sisa pestisida dibuang ditempat khusus yang tidak mencemari sungai atau sumur penduduk.
c. Tidak menggunakan pestisida melebihi takaran (overdosis).
d. Mengurangi penggunaan pestisida dengan memberantas hama secara mekanik (misal ditangkap, kemudian dimatikan), dan secara biologi (misal menggunakan serangga predator).
4. Tingkat Kestabilan ekosistem Rendah
Intensifikasi pertanian cenderung dilakukan dengan pertanian monokultur. Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian.
Dampak dari intensifikasi pertanian :
a. Pencurian tanah : kesuburan tanah berkurang
b. Adanya larutan nitrit dan penyuburan air, tanah menjadi asam, terjadi penyuburan sungai yang mematikan hewan-hewan
c. Pencemaran oleh pestisida : mematikan hewan-hewan
d. Tingkat kestabilan ekosistem rendah : menyebabkan lingkungan pertanian menjadi tidak mantap.
F. Pengelolaan Lingkungan secara terpadu
Dewasa ini kesadaran dan kepedulian lingkngan terus berkembang. Upaya pencegahan pencemaran dan pelestarian lingkungan harus dilakukan secara terpadu, baik oleh pemerintah , pihak-pihak terkait, misalnya pihak industri, maupun oleh setiap individu. Pada dasarnya, ada tiga prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian lingkungan dan penenggulangan pencemaran, yaitu secara administratif (adanya peraturan dan undag-undang dari pemerintah), secara teknologis (adanya peralatan pengolah limbah, pembakar sampah), dan secara edukatif atau pendidikan (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di sekolah-sekolah).
1. Penanggulangan secara Admnistratif
Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah pencemaran dan mencegah terjadinya eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
Sebelum membangun pabrik atau melakukan proyek, pihak pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
2. Penanggulangan secara Teknologis
Setiap industri diharapkan memiliki unit pengolah limbah, misalnya unti pengolah limbah cair untuk mengolah limbah cair sebelum dibuang kelingkungan.
3. Penanggulangan secara Edukatif/Pendidikan
Penanggulangan secara edukatif diadakan melalui pendidikan sekolah dan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kelestarian lingkungan.
Pengendalian pencemaran lingkungan secara :
1. Administratif : a. membuat undang-undang, peraturan, dan b. program
Pemerintah.
2. Teknologis, misal peralatan pengolahan limbah dan sampah.
3. Edukatf : (a) penyuluh masyarakat dan (b) menggalakkan kegiatan reduce, reuse, reycle, repair.
D. Pengolahan Limbah
Jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan bertambahnya aktivitas manusia dalam menunjang keidupannya. Hal ini berakibat jumlah limbah (sampah) yang dihasilkannya juga semakin meningkat.
1. Pengertian Limbah
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun hasil proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran. Di tinjau dari sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu :
a. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah terurai ), yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
b. Limbah yang tidak akan sangat lambat mengalami perubahan secara alami
( nondegradable waste = tidak dapat teruarai), misalnya plastik, kaca,
kaleng, dan sampah sejenisnya).
2. Permasalahan Limbah
Pada saat ini, belum semua limbah penduduk perkotaan terlayani oleh fasilitas umum pengelolaan sampah masih banyak sampah yang dibakar atau dibuang di badan air atau di lahan kosong.
3. Daur Ulang Dan Pemanfaatan Ulang Limbah
Limbah dapat di kurangi dengan cara mendaur ulang limbah (recycle) dan pemanfaatan ulang limbah (reduce). Daur ulang adalah penggunakan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi pokok lain.
a. Tujuan daur ulang dan pemanfaatan ulang
Daur ulang dan pemanfaatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran
2. Mengurang penggunaan bahan atau sumber daya alam
3. mendapatkan penghasilan karena dapat di jual ke masyarakat
b. Langkah daur ulang atau pemanfaatan ulang
Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut
1. Pemisahan
Limbah yang akan di daur ulang atau di manfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang harus di buang ke tempat pembuangan.
2. Penyimpanan
Limbah yang sudah di pisahkan tapi di samping dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas
3. Pengiriman atau penjualan
Barang-barang yang sudah terkumpul dapt di jual kepabrik yang membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat juga di jual atau di berikan ke pemulung.
c. Limbah yang dapat di daur ulang atau di manfaatkan ulang
Jenis material limbah yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang adalah sebagai berikut.
1) Kertas. Semua jenis kertas dapat di daur ulang, misalnya kertas
Koran dan kardus.
2) Pecah belah. Botol kecap, botol sirup, gelas, piring, atau kaca yang telah pecah dapat di daur ulang untuk membuat botol, gelas, atau piring yg baru.
3) Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat didaur ulang untuk di buat kaleng pengemas.
4) Baja. Baja sisa konstruksi bangunan dapat di daur ulang sebagai bahan baku pembuatan baja baru.
5) Plastik. Limbah plastik dapat didaur ulang dengan jalan dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus atau pengepak untuk keperluan, misalnya tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampoo.
6) Sampah Organik. Sampah organik mudah terurai, sehingga sisa makanan dan daun-daunan dapat didaur ulang menjadi kompos. Kompos dapat di manfaatkan sendiri atau dijual untuk pupuk tanaman.
d. Limbah yang dapat langsung dimanfaatkan ulang
Sebagian limbah dapat di manfaatkan kebali secara langsung tanpa melalui proses daur ulang. Limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung adalah sebagai berikut.
1. Ampas tahu. Ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak. Ampas tahu mengandung gizi tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak.
2. Eceng gondok. Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Eceng gondok dapat dimanfatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas .
4. Membuat produk daur ulang
Akhir-akhir ini, kegiatan membuat produk daur ulang marak dilakukan, selain tidak memerlukan biaya tinggi daur ulang mudah untuk dipelajari. Berikut akan dibahas beberapa produk daur ulang.
a. Kertas daur ulang
Kertas daur ulang bertujuan mengurangi limbah kertas dan memprosesnya menjadi kreasi daur ulang yang bernilai seni.
b. Pupuk kompos
Cara pembuatan pupuk kompos adalah sebagai berikut.
a. Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dari sampah anorganik (plastik).
b. Masukkan sampah dedaunan dan ranting itu ke dalam bak penampungan.
c. Tutup bak atau tempat penampungan itu agar proses dekomposisi berlangsung optimal dan terhindar dari terpaan sinar matahari dan guyuran hujan. Sampah yang diproses menjadi kompos harus dalam keadaan basah, tetapi tidak sampai berair. Bak sampah ditutup sehingga sampah tidak cepat kering karena penguapan, atau terlalu basah karena hujan.
d. Tumpukan sampah harus di bolak-balik setidaknya seminggu sekali agar pengoplosan berlangsung merata. Dalam waktu dua hingga tiga bulan, kumpulkan sampah itu akan terurai menjadi kompos.
b. Pembuatan Pupuk Kompos dengan Bantuan Cacing
Cara pembuatan pupuk kompos dengan bantuan cacing adalah sebagai berikut.
1. Sampah dedaunan dan ranting diletakkan di kotak-kotak plastik dan
diletakkan di rak susun.
2. Pada bagian bawah kotak-kotak itu diberi beberapa lubang untuk jalan keluar air rembesan.
3. Pada rak paling bawah ditempatkan tumpukan sampah paling lama, kemudian diatasnya diletakkan sampah yang lebih baru, dan diatasnya lagi sampah terbaru.
4. Pada kotak paling bawah itulah diberi sedikit tanah dan cacing tanah.
5. Penyiraman air dilakukan pada kotak di rak paling atas dengan jumlah yang cukup, tidak berlebihan.
6. Selanjutnya, kotak ketiga diangkat dan dipindahkan, karena pupuk kompos telah terbentuk dan siap pakai.
7. Proses pembuatan kompos dengan bantuan cacing itu berlangsung sekitar satu hingga dua bulan.
8. Rak harus selalu dalam keadaan tertutup. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tutup plastik warna hitam atau warna gelap. Penutupan dilakukan untuk menghindari sinar matahari dan siraman air hujan agar proses dekomposisi berlangsung sempurna dan cepat.
5. Mengurangi Limbah alam Kehidupan Sehari-hari
Apabila di sekitar rumah kalian banyak terdapat sampah atau limbah, kalian dapat melakukan usaha-usaha sebagai berikut.
a. Reuse
Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa penholahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya.
b. Recycle
Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut.
c. Reduce
Mengurangi ( reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah.
d. Replace
Menggantikan dengan bahan yang bias dipakai ulang (replace), adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
e. Refill
Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.
f. Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak
menambah produksi limbah.
c. Peranan Manusia Dalam Perubahan Hidup Lingkungan
Beberapa kota di Indonesia dilanda banjir dan tanah longsor dalam beberapa tahun ini. Telah jatuh puluhan jiwa, ribuan penduduk perlu diungsikan, dan tak terhitung lagi berapa banyaknya kerugian materi akibat bencana tersebut. Apakah penyebab semua itu?
Telah diketahui bahwa lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan dan makhluk hidup serta perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraanya. Manusia merupakan bagian dari lingkungan, oleh karena itu manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkungan dan perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi akibat perbuatan manusia.
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh dinamika penduduk, pemanfaatan?pengelolaan lingkungan yang kurang bijaksana, kemajuan IPTEK, dan lain-lainya. Tindakan-tindakan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Perusakan hutan
Hutan merupakan tempat dimana terdapat banyak sumber daya alam yang mendukung kehidupan manusia secara terus menerus. Namun, manusia dalam mengambil dan memanfaatkan (eksploitasi) sumber daya hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa memperhatikan pemulihan dan pelestarian hutan. Akibatnya, hutan banyak yang musnah dan rusak sehingga terjadi erosi, banjir, tanah longsor, dan kekurangan sumber air.
b. Pembangunan Perumahan
Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat, memberikan dampak kebutuhan perumahan yang meningkat. Oleh karena itu, pembangunan perumahan dilakukan besar-besaran, terutama di daerah yang banyak penduduknya tanpa konsep lingkungan yang baik dan tidak memperhatikan daya dukung lngkungan. Hal ini berakibat berkurangnya daerah peresapan air, jumlah pohon dan lahan pertanian sehingga dapat menyebabkan berkurangnya produksi pangan, masalah banjir dan kualitas hidup berkurang.
c. Urbanisasi
Pembangunan ekonomi yang tidak merata dipedesaan dan kota besar membuat banyak penduduk pindah dari desa ke kota, mengakibatkan menurunya kualitas kota, terbentuknya daerah kumuh, masalah sampah, pencemaran limbah domestik dan penurunan kesejahteraan.
d. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi pangan bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberikan dampak yang merugikan, misalnya polusi / pencemaran air dan lahan karena penggunaan pupuk organik secara berlebihan dan erosi plasma nutfah.
Kepulan asap hitam kendaraan bermotor selalu terjadi di sepanjang jalan, disertai suhu udara yang panas dan kebisingan suara. Ketidaknyaman ini kita rasakan jika kita berada dalam perjalanan sehari-hari, baik di dalam kota maupun dari kota ke kota lain.
Untuk melangsungkan kehidupanya, manusia selalu memanfaatkan lingkungannya dengan berbagai macam kegiatan. Dalam melakukan kegiatanya manusia kurang memperhatikan dampak yang akan terjadi, dampak tersebut dapat merugikan manusia sendiri.
Kegiatan manusia yang merusak lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Pembuangan limbah
Limbah merupakan sisa/hasil sampingan dari kegiatan produksi manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembuangan limbah yang tidak diolah ke lingkungan akn meyebabkan polusi. Limbah berdasarkan asamya, terdiri atas :
1. Limbah industri
Merupakan limbah yang berasal dari berbagai macam industri, seperti industri makanan, pupuk, tekstil, dan kilang minyak. Limbah dapat berupa zat padat (sampah, plastik, kaleng, botol), zat cair (air buangan panas, bahan kimia cair, bahan pewarna dan logam berat yang terlarut dalam cairan, minyak), dan gas (CO, CO2, SO2, NO2, NH3).
b. Kegiatan Pertanian
Kegiatan pertanian dapat merupakan kegiatan yang merugikan manusia apabila tidak memperhatikan pengelolaan yang benar. Penggunaan pestisida yang berlebih atau secara terus menerus akan menyababkan polusi makanan yang dapat membahayakan manusia serta membunuh beberapa jenis hewan yang tidak mengganggu (non target organism) sehingga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Pemupukan dengan pupuk sintetis yang berlebihan juga mnyebabkan kerusakan lahan dan polusi / pencemaran lngkungan.
c. Eksploitasi Hutan
Hutan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, mempunyai nilai ekonomi, sebagai habitat berbagai jenis hewan dan menjaga kseimbangan air tanah pada musim hujan dan kemarau. Eksploitasi hutan yag tidak bertanggung jawab secara terus-menerus berarti mengurangi habitat dan mengganggu kehidupan hewan yang ada di dalamnya sehingga banyak spesies yang musnah atau hewan keluar dari hutan dan mengganggu pemukiman penduduk di sekitarnya. Selain itu, juga dapat menyebabkan banjir serta tanah longsor saat musim hujan karena tidak ada tumbuhan hutan sebagai penahan air, sedangkan bila musim kemarau akan terjadi kelangkaan sumber air. Berbagai spesies tumbuhan yang banyak tersimpan di hutan juga ikut musnah sehingga jumlah spesies tumbuhan dan plasma nutfah berkurang dengan cepat sebelum kita ketahui manfaatnya. Padahal banyak sekali penemuan baru tentang manfaat tumbuhan dalam pengobatan, terutama dari tumbuhan hutan yang langka.
Dampak negatif akibat kegiatan manusia, antara lain polusi / pencemaran lingkungan, pemanasan global, dan hujan asam.
Pengertian polusi menurut Environmental Pollution Panel tahun 1965, dari President’s Science Advisory Committee, Amerika Serikat adalah perubahan yang kurang menguntungkan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian, melalui pengaruh langsung atau tidak langsung, dai perubahan dalam pola energi, tingkat radiasi, susunan kimia-fisika, dan limbah dari organisme.
Berdasarkan pengertian tersebut jelas bahwa polusi sebagai akibat dari aktifitas manusia. Polusi disebabkan oleh zat yang mempengaruhi sesuatu yang di anggap mempunyai nilai bagi nanusia, dalam konsentrasi yang memungkinkan terjadinya gangguan. Zat yang menyebabkan polusi tersebut disebut polutan. Zat dikatakan sebagai polutan apabila
a. Kadarnya melebihi batas normal,
b. Berada pada waktu yang tidak tepat, dan
c. Berada pada tempat yang tidak semestinya.
Polusi mengakibatkan perubahan ekosistem, sehingga menjadi masalah bagi semua orang. Berdasarkan habitatnya, polusi dibedakan menjadi polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan polusi suara.
a. Polusi Udara
Polusi udara disebabkan oleh debu, partikel-partikel, asap pembakaran, asap rokok, gas-gas, seperti CO, CO2, NO2, CFC (Chloro Fluoro Carbon). Akibat dari polusi udara yang membahayakan bagi alam dan manusia adalah sebagai berikut.
1) Pemanasan Global atau Efek Rumah Kaca (Green House Effect)
Pemanasan global disebabkan oleh peningkatan kadar CO2 di atmosfer. Peningkatan kadar CO2 terjadi karena pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) yang meningkat dan menurunnya luas hutan sehingga keseimbangan sehingga keseimbangan siklus karbon (fotosintesis dan respirasi) terganggu. Kadar CO2 yang meningkat di atmosfer bergabung dengan gas metan, nitrogen oksida, dan uap air akan menahan panas matahari yang seharusnya dipantulkan kembali oleh bumi. Terjebaknya panas matahari dalam bentuk gelombang pendek di atmosfer tersebut mengakibatkan temperatur atmosfer bumi meningkat kurang lebih 3,5ºC. Naiknya temperatur bumi ini akan melelehkan es di kutub sehingga permukaan air laut meningkat dan luas daratan menyusut. Dampak pemanasan global terhadap organisme ialah terganggunya kehidupan serta mengakibatkan punahnya spesies-spesies tertentu.
Pemanasan global sering disebut juga efek rumah kaca karena adanya kesamaan proses antara di bumi dengan pemanasan yang terjadi dalam rumah kaca. Suhu yang lebih hangat dan tanaman hidup dengan dijebaknya panas matahari agar suhu menjadi hangat dan tanaman hidup dengan baik. Rumah kaca merupakan miniatur proses pemanasan global.
2) Hujan Asam
Pembakaran batu bara dan minyak bumi yang banyak digunakan dalam industri menghasilkan gas SO2. Pembakaran hutan akan menghasilkan nitrogen oksida. Di atmosfer, gas SO2 akan bereaksi dengan uap air dan hidrogen peroksida membentuk asam sulfat (H2SO4). Nitrogen oksida juga bereaksi dengan substansi lain di atmosfer membentuk asam nitrat (HNO3). Asam sulfat dan asam nitrat yang terbentuk di atmosfer bersama air hujan turun sebagai hujan asam. Hujan asam ini akan menggangga kehidupan organisme karena mengubah pH air dan tanah.
3) Rusaknya Lapisan Ozon
Ozon merupakan molekul oksigen yang sangat reaktif, terdiri dari 3 atom oksigen (O3). Ozon yang berada di lapisan stratosfer berfungsi untuk menahan radiasi sinar ultra violet. Lapisan ozon dapat rusak (berlubang) karena terdegradasi oleh gas CFC (Cholo Fluoro Carbon). CFC banyak digunakan dalam kehidupan manusia sebagai agen pendingin pada lemari es, AC, dan alat-alat spray. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar ultra violet (UV) yang masuk ke bumi bertambah banyak sehingga dapat mengakibatkan kanker kulit, mutasi, dan menurunnya produktivitas primer tanaman.
b. Polusi air
Banyak limbah industri dan rumah tangga ang dibuang ke sungai, misalya sampah organik, air detergen, dan pestisida. Limbah tersebut akan menyebabkan banjir, bau tak sedap, menurunnya kadar oksigen air yang membahayakan kehidupan organisme air. Selain itu, zat-zat kimia, logam berat (Cu, Hg, dan Pb) serta air panas juga dapat mengganggu kehidupan organisme air secara langsung.
Penggunaan pupuk berlebihan mengakbatkan sisa pupuk yang tidak terserap mengalir ke perairaan sehingga menyuburkan tanaman air (eutofikasi). Keadaan itu menyebabkan cahaya matahari tidak dapat menembus air sehingga tumbuhan yang berada di bawahnya tidak dapat berfotosintesis dan produksi oksigen dalam air menurun. Berkurangnya oksigen dalam air menyebabkan organisme air tidak dapat hidup.
Polusi air laut disebabkan oleh tumpahan minyak, pembuangan limbah limbah ke laut, dan akumulasi limbah dari sungai tercemar yang bermuara ke laut.
Indikator pencemaran air dapat dilihat secara fisik, khemis dan biologis. Indikator fisik pencemaran air meliputi bau, warna, rasa, dan suhu. Sedang indikator khemis adalah berupa pH (potensial hidrogen = derajat kesamaan), COD (Chemical Oxygen Demand) dan DO (Disoved oxygen). Indikator biologi dapat dilihat dari makhluk hidup pencemar dari kelompok bakteri Escherecia colli, Protozoa dan ganggang.
c. Polusi Tanah
Sampah plastik tidak dapat hancur dengan cepat dalam tanah (membutuhkan jutaan tahun untuk menghancurkannya) sehingga mengganggu porositas tanah. Zat-zat kimia dari penggunaan pestisida (insektisida, herbisida) dan pupuk organik secara berlebih di daerah pertanian dapat mengganggu kehidupan organisme tanah.
d. Polusi Suara
Polusi suara diakibatkan oleh adanya berbagai macam suara dalam berbagai kekuatan suara (dalam desibel), misalnya suara keributan di pasar, kendaraan bermotor, kereta api, pesawat, dan petir. Apabila kita terus menerus mendengarkan suara yang keras dapat menimbulkan gangguan pada sistem pendengaran kemudian diteruskan dengan gangguan psikologis, stress, naiknya tekanan darah, dan gangguan lainnya
Banjir, tanah longsor, dan kelangkaan air bersih yang terjadi di beberapa daerah membuat manusia mau tak mau menyadari kerusakan lingkungan. Berikut ini adalah upaya manusia untuk menanggulangi kerusakan lingkungan.
a. Reboisasi dan Penghijauan
Penghutanan kembali pada daerah hutan gundul dan penghijauan di berbagai tempat dapat menanggulangi banjir, polusi udara, tanah longsor, dan mendukung sumber air.
b. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Untuk menanggulangi berbagai polusi maka pembangunan pabrik, kantor, perumahan,dan pertokoan / pasar harus mempertimbangkan pembuangan limbah, sanitasi, kesehatan lingkungan dan hal-hal lain yang mengakibatkan terganggunya kehidupan organisme. Sebelum membangun proyek harus dibuat dahulu AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
c. Penggunaan Pupuk Organik
Untuk mengurangi pencemaran tanah dan air, serta mengembalikan kesuburan tanah, sebaiknya digunakan pupuk organik, misalnya pupuk kandang dan pupuk hijau serta mengurangi penggunaan pupuk buatan secara bertahap. Hasil pertanian dengan pupuk organik terbukti lebih aman dan sekarang lebih diminati konsumen.
Selain upaya-upaya secara fisik yang sejak awal telah mempertimbangkan keseimbangan dan kelestarian maka untuk mencegah kerusakan lingkungan perlu upaya-upaya yang berkaitan dengan mental dan moral manusia serta penegakan hukum. Upaya untuk penegakan hukum sudah mulai kelihatan dengan disahkan dan dilaksanakannya UU Lingkungan Hidup serta UU Perlindungan dan Pelestarian Sumber Daya Alam. Sedangkan, dari sisa moral manusia harus selalu disosialisasikan pada seluruh lapisan masyarakat mengenai etika lingkungan. Etika lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan manusia untuk menjadikan manusia hidup selaras dan seimbang dengan lingkungan. Etika keseimbangan dan keselarasan antara lain sebagai berikut.
1) Manusia bukanlah dari segala sumber nilai dan bukan penguasa alam.
2) Lingkungan diciptakan untuk semua kehidupan sehingga manusia harus menjadi bagian lingkungan yang benar dan jujur.
3) Manusia harus menjadi penjaga dan pemelihara lingkungan maka manusia harus bekerja sama dengan alam.
4) Sumber daya alam yang tersedia bagi manusia terbatas.
5) Hubungan manusia dengan lingkungan bersifat sirkuler sehingga harus dijaga untuk tetap saling menguntungkan.
6) Manusia harus menjaga kelestarian keanekaragaman fisik dan biologis serta budaya agar kualitas kehidupannya terjamin.
D. Etika Lingkungan
Etika adalah penilaian terhadap tingkah laku atau perbuatan. Etika bersumber pada kesadaran dan moral seseorang. Etika biasanya tidak tertulis. Namun ada etika yang tertulis, misalnya etika profesi, yang dikenal sebagai kode etik.
Etika lingkungan, pada dasarnya adalah pebuatan apa yang dinilai baik untuk lingkungan dan apa yang tidak baik bagi lingkungan. Etika lingkungan bersumber pada pandangan seseorang tentang lingkungan.
Prinsip-prinsip etika lingkungan mengatur sikap dan tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip tidak merugikan, tidak campur tangan, kesetiaan, dan keadilan
1. Prinsip tidak merugikan (the rule of Nonmaleficence), yakni tidak merugikan, tidak menghancurkan populasi spesies ataupun komunitas biotik.
2. Prinsip tidak campur tangan (the rule of noninterference), yakni tidak memberi hambatan kepada kebebasan setiap organism, yaitu kebebasan mencari makan, tempat tinggal, dan berkembang biak.
3. Prinsip kesetiaan (the rule of fidelity) yakni tidak menjebak, menipu, atau memasang perangkap terhadap makhluk hidup untuk semata-mata kepentingan manusia.
4. Prinsip keadilan (the rule of restitutive justice), yakni mengembalikan apa yang telah kita rusak dengan membuat kompensasi.
Beberapa contoh tindakan-tindakan yang sesuai dengan etika licngkungan adalah sebagai berikut:
1. Membuang sampah (misal bungkus permen) pada tempatnya. Jika belum ditemukan tempat sampah, bungkus permen itu hendaknya dimasukkan ke saku terlebih dahulu sebelum di buang pada tempatnya.
2. Menggunakan air secukupnya, jika tidak sedang di gunakan, matikan keran. Dari keran yang menetes setiap semalam, dapat di tampung air sebanyak 5 – 10 liter, cukup untuk minum bagi dua orang dalam sehari. Ingat, sesungguhnya air itu tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk makhluk hidup lainya.
3. Hemat energi, mematikan lampu listrik jika tidak digunakan, jika kamu memasak air, kecilkan api kompor tersebut segera setelah air mendidih. Menurut hukum fisika, jika air mendidih, suhunya tidak dapat ditingkatkan lagi. Menggunakan api kompor besar ketika air sudah mendidih hanya memboroskan bahan bakar.
4. Tidak membunuh hewan yang ada di lingkungan, menangkap, atau memeliharanya.
5. Tidak memetik daun, bunga ranting, atau menebang pohon tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat.
6. Gemar menanam bunga, merawat tanaman, melakukan penghijauan.
7. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
8. Mengembalikan hewan atau tumbuhan ke habitat aslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan Pesan/komentar anda..!!